Sanggar Batik Krakatoa Berdayakan SDM Lokal
Sanggar Batik Krakatoa resmi dilaunching pada Sabtu, 22 Februari 2014, yang dirangkai dengan lomba membatik antar wartawan yang bertugas di Cilegon. Kegiatan lomba membatik ini juga dalam rangka Hari Pers Nasional ke-68.
Helldy Agustian, Pembina Sanggar Batik Krakatoa mengatakan, batik merupakan salah satu keariafan lokal yang harus dimiliki oleh masyarakat Cilegon. "Kata siapa wong cilegon tidak punya batik, untuk itu sanggar batik ini kami dirikan sebagai salah satu budaya lokal yang akan kami perkenalkan nanti kepada masyarakat, pada saat Kota Cilegon menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi," ujar Helldy.
Lebih lanjut Helldy mengatakan, Batik Krakatoa sudah mempunyai kurang lebih lima puluh motif yang semuanya menonjolkan identitas Banten. “Saat ini baru ada 15 motif yang sudah dipatenkan diantaranya Sate Bebek, Ani-ani, Masjid Agung Nurul Ikhlas, Pari, Trisula, Godong Tangkil, Bendrong Lesung, Godong ketele dan masih banyak lainnya," kata Helldy.
Helldy juga mengatakan, Batik Krakatoa akan memberdayakan masyarakat lokal dalam proses pengerjaannya. "Jenis batik itu ada tiga yaitu printing, cap dan tulis. Disini kita akan menggunakan metode cap dan tulis karena dengan moteda itu akan banyak menyerap tenaga kerja," kata Helldy.
Masyarakat sekitar, menurut Helldy, akan dilatih oleh ahlinya kemudian setelah mereka menguasai akan dikaryakan di Sanggar Batik Krakatoa. "Mereka bisa mencanting di rumah setelah selesai dibawa ke sanggar dan nantinya akan dihargai," katanya.
Saat ini, kata Helldy sudah ada 40 warga yang mayoritas ibu rumah tangga yang sudah belajar membatik. "Kita akan hargai jerih payah mereka, dengan catatan hasil membatiknya bagus, dan diserakan ke kita,” kata Helldy.
Lebih lanjut Helldy mengatakan, Batik Krakatoa sudah mempunyai kurang lebih lima puluh motif yang semuanya menonjolkan identitas Banten. “Saat ini baru ada 15 motif yang sudah dipatenkan diantaranya Sate Bebek, Ani-ani, Masjid Agung Nurul Ikhlas, Pari, Trisula, Godong Tangkil, Bendrong Lesung, Godong ketele dan masih banyak lainnya," kata Helldy.
Helldy juga mengatakan, Batik Krakatoa akan memberdayakan masyarakat lokal dalam proses pengerjaannya. "Jenis batik itu ada tiga yaitu printing, cap dan tulis. Disini kita akan menggunakan metode cap dan tulis karena dengan moteda itu akan banyak menyerap tenaga kerja," kata Helldy.
Masyarakat sekitar, menurut Helldy, akan dilatih oleh ahlinya kemudian setelah mereka menguasai akan dikaryakan di Sanggar Batik Krakatoa. "Mereka bisa mencanting di rumah setelah selesai dibawa ke sanggar dan nantinya akan dihargai," katanya.
Saat ini, kata Helldy sudah ada 40 warga yang mayoritas ibu rumah tangga yang sudah belajar membatik. "Kita akan hargai jerih payah mereka, dengan catatan hasil membatiknya bagus, dan diserakan ke kita,” kata Helldy.
Source: RagamCilegon | http://ragamcilegon.com/cari.html?searchword=helldy&searchphrase=all
Program yang bagus, akan mengembangkan dan memperdayakan masyarakat...
BalasHapusby pengrajin batik tulis madura grosir, motif batik premium dan